Senin, 08 April 2013

pendidikan informal





KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis ucapkan khadirat Allah Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahNYa penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “pendidikan informal“
            Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini tidak lain karena penulis manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
            Untuk itu penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi tercapainya kesempurnaan untuk makalah berikutnya.
            Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah berperan serta , semoga Allah Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda atas bantuan yang diberikan. Aminn....!!!

                                                                                                                        6 april 2013









                                                                        i



Daftar isi


  1. kata pengantar ……………………………………………………………..  i
  2. daftar isi …………………………………………………………………....             ii
  3. BAB I : Pendahuluan ...................................................................................  iii
    1. Latar belakang ..................................................................................   iii
    2. Rumusan masalah .............................................................................  iv
    3. Tujuan ................................................................................................ iv
  4. BAB II : Pembahasan ....................................................................................  1
    1. pengertian pendidikan .......................................................................  1
    2. pengertian pendidikan informal ........................................................   2
    3. pentingnya pendidikan informal ........................................................  3
    4. Peranan pendidikan informal (keluarga) terhadap pendidikan anak ... 4
  5. BAB III : penutup ............................................................................................. 7
    1. Kesimpulan .......................................................................................... 7
    2. Penutup ................................................................................................. 8
    3. daftar pustaka ........................................................................................ 8
                                                                                                                                   











                                                                        ii







BAB I

PENDAHULUAN

-          LATAR BELAKANG

Persoalan pendidikan muncul bersamaan dengan adanya manusia itu sendiri di atas dunia (hidup) oleh karena manusia itu merupakan “homoeducandum” yang artinya manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang di samping dapat dan harus dididik, juga dapat dan harus mendidik.
Dengan demikian, pernyataan di atas memperluas arti pendidikan yang sebenarnya berorientasi bahwa manusia dengan pendidikan adalah dunia sekolah. Sesungguhnya pendidikan merupakan kegiatan yang selalu mendampingi hidup manusia, sejak dari bangsa yang sederhana peradabannya sampai bangsa yang tertinggi peradabannya.
Pendidikan sangat diperlukan oleh setiap insan, karena hanya dengan pendidikan manusia akan bisa dihargai sebagai manusia. Melalui pendidikan manusia akan memperoleh perubahan karena ilmu. Oleh karena itu pula dalam Islam mengharuskan untuk menuntut ilmu.
Manusia akan terus mendapatkan pendidikan manakala ia dalam keadaan sadar. Manusia akan terus mendapatkan pendidikan manakala ia dalam keadaan sadar. Manusia dalam keadaan sadar memiliki dua peran sekaligus yaitu dalam segi individu dan segi sosial.




                                                iii



 Dalam keadaan sadar manusia selalu berada di dalam keadaan sadar. Manusia selalu berada di tiga tempat yaitu keluarga, masyarakat dan sekolah. Ketiga komponen tersebut tentunya sangat berpengaruh bagi setiap manusia sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial. Dari situlah maka muncul tiga jenjang, yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Sedangkan yang akan dibahas dalam pembahasan makalah ini adalah pendidikan informal. Sehingga dengan demikian diharapkan memperoleh keterangan yang lengkap tentang pendidikan informal

-          RUMUSAN MASALAH

            Dari tinjauan latar belakang tersebut, maka dapat kami kemukakan beberapa rumusan masalah, diantaranya :
·         Apa yang dimaksud pendidikan informal ?
·         Apa peranan keluarga dalam pendidikan anak?
·         Mengapa pendidikan informal sangat penting ?

TUJUAN
            Tujuan yang hendak kami capai dalam penyusunan makalah ini adalah :
·         Untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar - dasar pendidikan .
·         Untuk memberi pengetahuan tentang pendidikan informal.
·         Untuk memberi pengetahuan apa peranan keluarga dalam pendidkan anka.
·         Untuk memberi pengetahuan bahwa pendidikan informal itu sangtlah penting.

iv
BAB II
PEMBAHASAN


-          PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam UU RI no 2 tahun 1909 tentang system pendidikan Bab 1 pasal 1 ayat 1 dikemukakan sebagai ebrikut:
“pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”.
Sedangkan ditinjau dari Perndidikan Agama Islam (PAI), definisi pendidikan dikemukakan sebagaii berikut:
“pendidikan islam ialah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, rohani, akal dan potensi anak didik tumbuh dan berkemebang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat Islami.
Dari definisi yang dikemukakan dalam dua aspek tadi, intinya pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pentingnya belajar serta mendapatkan bimbingan demi bekal dan kelancarannya di kehidupan yang mendatang.





1


-          PENGERTIAN PENDIDIKAN INFORMAL

Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dengan pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak ia lahir sampai mati di dalam keluarga/pergaulannya sehari-hari.
Pendidikan informal ini meliputi pendidikan secara langsung yang berkaitan dengan pribadi anak itu sendiri dengan pergaulannya, baik di lingkungannya maupun lingkungan terbuka atau lingkungan luar.
Menurut Mooridjan, seorang pengamat pendidikan, dalam uraian KHD tentang tri pusat sistem pendidikan, dikatakan bahwa pusat pendidikan terutama untuk anak adalah didalam rumah tangga dengan ibu dan bapak sebagai pendidik. Selain waktu terbanyak dari seorang anak itu memang dalam rumah, juga sebenarnya hubungan emosional yang dapat membangun sikap, sifat dan watak seorang anak dimulai sejak lahir, dalam rumah.
Saat sang bayi lahir, guru bicara pertama, guru nyanyi pertama adalah ibu. Pendeknya sebelum anak mengenal sekolah, bahkan masih dalam masa "Aha Elibris" (selalu ingin bertanya) peranan orang tua sangat besar.
Menurut UU Sisdiknas pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional.




2

Sedangkan menurut Coombs seperti yang diakui oleh Sudjana, pendidikan informal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis di luar persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
 Pendidikan informal yang mana sangat dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku seorang anak. Di sini anak mengenal bahasa yang pertama, serta kebiasaan-kebiasaan yang dihilangkan hingga dewasa, sehingga pendidikan ini akan mempengaruhi jiwa seorang anak.



-          PENTINGNYA PENDIDIKAN INFORMAL

pendidikan informal merupakan penidikan pemula, sebelum melangkah kepada pendidikan formal. Berhasil atau tidaknya pendidikan formal atau pendidikan sekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan ini adalah pundamen atau dasar bagi pendidikan selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak selanjutnya, baik dis ekolah maupun dalam masyarakat.
Hal yang dikemukakan tadi tidak bisa disangkal lagi betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak-anak menjadi manusia yang berpribadi dan berguna bagi masyarakat. Tentang pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga itu telah dinyatakan oleh banyak ahli didik dari zaman yag telah lampau.
3
Comenius, seorang ahli didaktik yang terbesar, dalam bukunya Didaktica Magna, disamping mengemukakan azas-azas didaktiknya yang samapai sekarang masih dipertahankan kebenarannya, juga menekankan betapa pentingnya pendidikan keluarga itu bagi anak-anak yang sedang berkembang. Di dalam uraiannya tentang tingkatan-tingkatan sekolah yang dilalui oleh anak sampai mencapai tingkat kedewasaan, ia menegaskan behwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan di dalam keluarga yang disebut scola-materna (sekolah ibu). Untuk tingkatan ini ditulisnya sebuah buku penuntun, yaitu informatorium. Di dalamnya diutarakan bagaimana orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan bijaksana, untuk memuliakan Tuhan dan untuk keselamatan jiwa anak-anaknya.
J.J, Rouseatu, sebagai salah satu pelopor ilmu jiwa anak mengutaarakan pula betapa pentingnya pendidikan keluarga itu. Ia menganjurkan agar pendidikan anak-anak disesuaikan dengan tiap-tiap masa perkembangannya sedari kecilnya, dijelaskannya pendidikan-pendidikan manakah yang perlu diberikan kepada anak-anak mengigat msa-masa perkembangan anak itu.
-          PERANAN PENDIDIKAN INFORMAL ( KELUARGA ) TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

Peran keluarga dalam pendidikan anak di dalam keluagra merupakan konsekuensi logis dari fungsi keluarga dalam kaitan dengan keberadaan dan status anak. Orang tua dan anak sebagai komponen sistem utama keluarga merupakan suatu kesatuan dalam mencapai tujuan keluarga.
Seiring perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, yang membawa dampak terhadap semakin lemahnya kontrol keluarga luas, dan menguatnya kedudukan keluarga inti dalam konstelasi kehidupan keluarga masa kini, maka diskursus megenai keluarga inti mejadi penting dilakukan.
4
1. Peranan ibu
pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnya.
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah menjadi orang yang paling pijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya.
Sesuai dengan pungsi san tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat disimpulakan bahwa peranan ibu dalam nemdidik anak-anaknya adalah sebagai:
- Sumber dan pemberi rasa kasih saying,
- Pengasuh dan pemelihara,
- Tempat mencurahkan isi hati,
- Mengatur kehidupan dalam rumah tangga,
- Pembimbing dalam hubungan pribadi,    
- Pendidik dalam segi-segi emosional
2. Peranan ayah
Disamping ibu, seorang ayahpun memegang peranan yang penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai orang yang tertinggi gengsinya atau prestasinya. Kegiatan seorang ayah terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak-anaknya, lebih-lebih anak yang telah agak besar.
Meskipun demikian, ada banyak factor kesalahan dalam pendidikan akibat ayahnya yang terlelu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu untuk bergaul mendekati anaknya dan mendidik untuk mengembangkan jiwa kepribadian anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang secara sengaja tidak mau berurusan dengan pendidikan anak-anaknya dan pendidikan diserahkan ke sekolah yang diurus oleh ibu anak-anak. Ayah hanya memberikan biaya pendidikan anaknya dan tidak memberikan bimbingan atau arahan pendidikan. Hal inilah yang sering terjadi di kalangan kehidupan kita.

5
Ditinjau dari fungsi dan tuganya sebagai ayah dalam pendidikan anak-anak yang lebih dominan adalah sebagai:
- Sumber kekuasaan di dalam keluarga
- Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,
- Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga,
- Pelindung terhadap ancaman dari luar,
- Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,
- Pendidik dalam segi-segi rasional
3. Peranan nenek
Selain oleh ibu dan ayah, banyak pula anak-anak yang menerima pendidikan dari neneknya, baik nenek laki-laki maupun nenek perempuan ataupun keduanya.
Umumnya, nenek itu merupakan sumber kasih saying yang mencurahkan kasih sayangnya yang berlebih-lebihan terhadap cucunya itu, mereka semata-mata memberi belaka. Maka dari itu, mereka lebih memanjakan cucu-cucunya dengan sangat berlebih-lebihan. Terkadang hal ini mengakibatkan adanya pertentangan atau perselisihan antara orang tua anak dan nenek mengenai cara mendidik anak-anaknya.
Sikap nenek yang memanjakan cucunya itu bisa menjadikan salah satu factor adanya kesulitan dalam belajar. Oleh sebab itu, pendidikan nenek dengan cara pandang seorang nenek jangan diberikan secara bebas, dan harus diperhatikan secara seksama serta ibu harus memberikan bimbingan pada anak untuk menguatkan kepribadiannya.










6

BAB III
PENUTUP

-          KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang dikemukakan, maka tidak di pungkiri lagi kepentingan dalam pendidikan informal atau pendidikan keluarga, karena pendidikan keluarga sebagai awal pendidik bagi anak sekaligus penentu baik-buruknya pendidikan yang akan dilakukan anak selanjutnya, yaitu pada pendidikan formal.
Orang tua sebagai stimulus dan kunci pendidikan anak dalam keluarga harus benar-benar mendidik dan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak. Tidak ada alasan bagi orang tua untuk mengelak atau menghindari terhadap pendidikan anak, meninjau pendidikan informal atau kelurga begitu sangat diperlukannya bagi anak dan sangat pentingnya bagi perkembangan anak
-          DAFTAR PUSTAKA
  1. Kadir, Sardjan, Perencanaan Pendidikan innformal, Surabaya : Usaha Nasional, Nizar, Samsul (ed), Jakarta : Ciputat Press, 2002
  2. Nur Uhbuyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 1998
  3. S, Sudjana, Pendidikan informal Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafat Teori
  4. Tafsir, Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis, Pendukung Azas, Bandung : Falah Production, 2004
  5. UU RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

7