KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis ucapkan khadirat Allah Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahNYa penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “pendidikan
informal“
Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Hal
ini tidak lain karena penulis manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan.
Untuk
itu penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
demi tercapainya kesempurnaan untuk makalah berikutnya.
Akhirnya
penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah berperan serta ,
semoga Allah Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda atas bantuan
yang diberikan. Aminn....!!!
6
april 2013
i
Daftar isi
- kata pengantar …………………………………………………………….. i
- daftar isi ………………………………………………………………….... ii
- BAB I : Pendahuluan ................................................................................... iii
- Latar belakang .................................................................................. iii
- Rumusan masalah ............................................................................. iv
- Tujuan ................................................................................................ iv
- BAB II : Pembahasan .................................................................................... 1
- pengertian pendidikan ....................................................................... 1
- pengertian pendidikan informal ........................................................ 2
- pentingnya pendidikan informal ........................................................ 3
- Peranan pendidikan informal (keluarga) terhadap pendidikan anak ... 4
- BAB III : penutup ............................................................................................. 7
- Kesimpulan .......................................................................................... 7
- Penutup ................................................................................................. 8
- daftar pustaka ........................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
-
LATAR BELAKANG
Persoalan
pendidikan muncul bersamaan dengan adanya manusia itu sendiri di atas dunia
(hidup) oleh karena manusia itu merupakan “homoeducandum” yang artinya manusia
itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang di samping dapat dan harus dididik,
juga dapat dan harus mendidik.
Dengan demikian, pernyataan di atas memperluas arti pendidikan yang sebenarnya berorientasi bahwa manusia dengan pendidikan adalah dunia sekolah. Sesungguhnya pendidikan merupakan kegiatan yang selalu mendampingi hidup manusia, sejak dari bangsa yang sederhana peradabannya sampai bangsa yang tertinggi peradabannya.
Dengan demikian, pernyataan di atas memperluas arti pendidikan yang sebenarnya berorientasi bahwa manusia dengan pendidikan adalah dunia sekolah. Sesungguhnya pendidikan merupakan kegiatan yang selalu mendampingi hidup manusia, sejak dari bangsa yang sederhana peradabannya sampai bangsa yang tertinggi peradabannya.
Pendidikan sangat
diperlukan oleh setiap insan, karena hanya dengan pendidikan manusia akan bisa
dihargai sebagai manusia. Melalui pendidikan manusia akan memperoleh perubahan
karena ilmu. Oleh karena itu pula dalam Islam mengharuskan untuk menuntut ilmu.
Manusia akan terus
mendapatkan pendidikan manakala ia dalam keadaan sadar. Manusia akan terus
mendapatkan pendidikan manakala ia dalam keadaan sadar. Manusia dalam keadaan
sadar memiliki dua peran sekaligus yaitu dalam segi individu dan segi sosial.
iii
Dalam keadaan sadar manusia selalu berada di
dalam keadaan sadar. Manusia selalu berada di tiga tempat yaitu keluarga,
masyarakat dan sekolah. Ketiga komponen tersebut tentunya sangat berpengaruh
bagi setiap manusia sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial. Dari situlah maka
muncul tiga jenjang, yaitu pendidikan formal, informal dan non formal.
Sedangkan yang akan dibahas dalam pembahasan makalah ini adalah pendidikan
informal. Sehingga dengan demikian diharapkan memperoleh keterangan yang lengkap
tentang pendidikan informal
-
RUMUSAN MASALAH
Dari tinjauan latar belakang tersebut, maka dapat kami
kemukakan beberapa rumusan masalah, diantaranya :
·
Apa yang dimaksud pendidikan
informal ?
·
Apa peranan keluarga dalam
pendidikan anak?
·
Mengapa pendidikan informal
sangat penting ?
TUJUAN
Tujuan yang hendak kami capai dalam
penyusunan makalah ini adalah :
·
Untuk memenuhi tugas mata
kuliah dasar - dasar pendidikan .
·
Untuk memberi pengetahuan
tentang pendidikan informal.
·
Untuk memberi pengetahuan
apa peranan keluarga dalam pendidkan anka.
·
Untuk memberi pengetahuan
bahwa pendidikan informal itu sangtlah penting.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
-
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam
UU RI no 2 tahun 1909 tentang system pendidikan Bab 1 pasal 1 ayat 1
dikemukakan sebagai ebrikut:
“pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang”.
Sedangkan
ditinjau dari Perndidikan Agama Islam (PAI), definisi pendidikan dikemukakan
sebagaii berikut:
“pendidikan islam ialah proses bimbingan secara
sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, rohani, akal dan potensi anak
didik tumbuh dan berkemebang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan
masyarakat Islami.
Dari definisi yang
dikemukakan dalam dua aspek tadi, intinya pendidikan merupakan hal yang
terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pentingnya belajar
serta mendapatkan bimbingan demi bekal dan kelancarannya di kehidupan yang
mendatang.
1
-
PENGERTIAN PENDIDIKAN INFORMAL
Pendidikan
informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dengan pengalaman
sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak ia lahir sampai mati di dalam
keluarga/pergaulannya sehari-hari.
Pendidikan
informal ini meliputi pendidikan secara langsung yang berkaitan dengan pribadi
anak itu sendiri dengan pergaulannya, baik di lingkungannya maupun lingkungan terbuka atau lingkungan luar.
Menurut
Mooridjan, seorang pengamat pendidikan, dalam uraian KHD tentang tri pusat
sistem pendidikan, dikatakan bahwa pusat pendidikan terutama untuk anak adalah
didalam rumah tangga dengan ibu dan bapak sebagai pendidik. Selain waktu
terbanyak dari seorang anak itu memang dalam rumah, juga sebenarnya hubungan
emosional yang dapat membangun sikap, sifat dan watak seorang anak dimulai
sejak lahir, dalam rumah.
Saat
sang bayi lahir, guru bicara pertama, guru nyanyi pertama adalah ibu. Pendeknya
sebelum anak mengenal sekolah, bahkan masih dalam masa "Aha Elibris"
(selalu ingin bertanya) peranan orang tua sangat besar.
Menurut UU
Sisdiknas pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga
dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan
diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus
ujian sesuai dengan standar nasional.
2
Sedangkan menurut
Coombs seperti yang diakui oleh Sudjana, pendidikan informal adalah setiap
kegiatan terorganisasi dan sistematis di luar persekolahan yang mapan, dilakukan
secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas,
yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai
tujuan belajarnya.
Pendidikan informal yang mana sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap
pembentukan sikap dan perilaku seorang anak. Di sini anak mengenal bahasa yang
pertama, serta kebiasaan-kebiasaan yang dihilangkan hingga dewasa, sehingga
pendidikan ini akan mempengaruhi jiwa seorang anak.
-
PENTINGNYA PENDIDIKAN INFORMAL
pendidikan
informal merupakan penidikan pemula, sebelum melangkah kepada pendidikan
formal. Berhasil atau tidaknya pendidikan formal atau pendidikan sekolah
bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan
ini adalah pundamen atau dasar bagi pendidikan selanjutnya. Hasil-hasil
pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak
selanjutnya, baik dis ekolah maupun dalam masyarakat.
Hal
yang dikemukakan tadi tidak bisa disangkal lagi betapa pentingnya pendidikan
dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak-anak menjadi manusia yang
berpribadi dan berguna bagi masyarakat. Tentang pentingnya pendidikan dalam
lingkungan keluarga itu telah dinyatakan oleh banyak ahli didik dari zaman yag
telah lampau.
3
Comenius, seorang
ahli didaktik yang terbesar, dalam bukunya Didaktica Magna, disamping
mengemukakan azas-azas didaktiknya yang samapai sekarang masih dipertahankan
kebenarannya, juga menekankan betapa pentingnya pendidikan keluarga itu bagi
anak-anak yang sedang berkembang. Di dalam uraiannya tentang
tingkatan-tingkatan sekolah yang dilalui oleh anak sampai mencapai tingkat
kedewasaan, ia menegaskan behwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak
dilakukan di dalam keluarga yang disebut scola-materna (sekolah ibu).
Untuk tingkatan ini ditulisnya sebuah buku penuntun, yaitu informatorium. Di
dalamnya diutarakan bagaimana orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan
bijaksana, untuk memuliakan Tuhan dan untuk keselamatan jiwa anak-anaknya.
J.J,
Rouseatu, sebagai salah satu pelopor ilmu jiwa anak mengutaarakan pula betapa
pentingnya pendidikan keluarga itu. Ia menganjurkan agar pendidikan anak-anak
disesuaikan dengan tiap-tiap masa perkembangannya sedari kecilnya,
dijelaskannya pendidikan-pendidikan manakah yang perlu diberikan kepada
anak-anak mengigat msa-masa perkembangan anak itu.
-
PERANAN PENDIDIKAN INFORMAL ( KELUARGA )
TERHADAP PENDIDIKAN ANAK
Peran
keluarga dalam pendidikan anak di dalam keluagra merupakan konsekuensi logis
dari fungsi keluarga dalam kaitan dengan keberadaan dan status anak. Orang tua
dan anak sebagai komponen sistem utama keluarga merupakan suatu kesatuan dalam
mencapai tujuan keluarga.
Seiring
perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, yang membawa dampak terhadap
semakin lemahnya kontrol keluarga luas, dan menguatnya kedudukan keluarga inti
dalam konstelasi kehidupan keluarga masa kini, maka diskursus megenai keluarga
inti mejadi penting dilakukan.
4
1. Peranan ibu
pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang
peranan terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah
yang selalu disampingnya.
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya
merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari
itu, seorang ibu hendaklah menjadi orang yang paling pijaksana dan pandai
mendidik anak-anaknya.
Sesuai dengan pungsi san tanggung jawabnya
sebagai anggota keluarga, dapat disimpulakan bahwa peranan ibu dalam nemdidik
anak-anaknya adalah sebagai:
- Sumber dan pemberi rasa
kasih saying,
- Pengasuh dan pemelihara,
- Tempat mencurahkan isi
hati,
- Mengatur kehidupan dalam
rumah tangga,
- Pembimbing dalam hubungan pribadi,
- Pendidik dalam segi-segi
emosional
2. Peranan ayah
Disamping
ibu, seorang ayahpun memegang peranan yang penting pula. Anak memandang ayahnya
sebagai orang yang tertinggi gengsinya atau prestasinya. Kegiatan seorang ayah
terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada
anak-anaknya, lebih-lebih anak yang telah agak besar.
Meskipun demikian, ada banyak factor kesalahan dalam pendidikan akibat
ayahnya yang terlelu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu untuk
bergaul mendekati anaknya dan mendidik untuk mengembangkan jiwa kepribadian
anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang secara sengaja tidak mau berurusan
dengan pendidikan anak-anaknya dan pendidikan diserahkan ke sekolah yang diurus
oleh ibu anak-anak. Ayah hanya memberikan biaya pendidikan anaknya dan tidak
memberikan bimbingan atau arahan pendidikan. Hal inilah yang sering terjadi di kalangan
kehidupan kita.
5
Ditinjau
dari fungsi dan tuganya sebagai ayah dalam pendidikan anak-anak yang lebih
dominan adalah sebagai:
- Sumber kekuasaan di dalam keluarga
- Penghubung intern keluarga dengan
masyarakat atau dunia luar,
- Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota
keluarga,
- Pelindung terhadap ancaman dari luar,
- Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,
- Pendidik dalam segi-segi rasional
3. Peranan nenek
Selain oleh ibu dan ayah, banyak pula
anak-anak yang menerima pendidikan dari neneknya, baik nenek laki-laki maupun
nenek perempuan ataupun keduanya.
Umumnya, nenek itu merupakan sumber kasih
saying yang mencurahkan kasih sayangnya yang berlebih-lebihan terhadap cucunya
itu, mereka semata-mata memberi belaka. Maka dari itu, mereka lebih memanjakan
cucu-cucunya dengan sangat berlebih-lebihan. Terkadang hal ini mengakibatkan
adanya pertentangan atau perselisihan antara orang tua anak dan nenek mengenai
cara mendidik anak-anaknya.
Sikap nenek yang memanjakan cucunya itu bisa
menjadikan salah satu factor adanya kesulitan dalam belajar. Oleh sebab itu,
pendidikan nenek dengan cara pandang seorang nenek jangan diberikan secara
bebas, dan harus diperhatikan secara seksama serta ibu harus memberikan
bimbingan pada anak untuk menguatkan kepribadiannya.
6
BAB III
PENUTUP
-
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang dikemukakan,
maka tidak di pungkiri lagi kepentingan dalam pendidikan informal atau
pendidikan keluarga, karena pendidikan keluarga sebagai awal pendidik bagi anak
sekaligus penentu baik-buruknya pendidikan yang akan dilakukan anak
selanjutnya, yaitu pada pendidikan formal.
Orang tua sebagai stimulus dan kunci
pendidikan anak dalam keluarga harus benar-benar mendidik dan memberikan
pendidikan yang terbaik bagi anak. Tidak ada alasan bagi orang tua untuk
mengelak atau menghindari terhadap pendidikan anak, meninjau pendidikan
informal atau kelurga begitu sangat diperlukannya bagi anak dan sangat
pentingnya bagi perkembangan anak
-
DAFTAR
PUSTAKA
- Kadir, Sardjan, Perencanaan Pendidikan innformal, Surabaya : Usaha Nasional, Nizar, Samsul (ed), Jakarta : Ciputat Press, 2002
- Nur Uhbuyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 1998
- S, Sudjana, Pendidikan informal Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafat Teori
- Tafsir, Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis, Pendukung Azas, Bandung : Falah Production, 2004
- UU RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
7