Sabtu, 24 November 2012

love peace generation....!!!

Cinta adalah  rasa kagum terhadap seseorang atau sesuatu. Sementara itu, lawan dari rasa cinta adalah kebencian. Dari rasa benci inilah banyak terjadi peperangan, pertengkaran, bahkan sampai saling menghujat dan membunuh di antarabeberapa pihak.  Jadi, tantangan terberat  menebarnya virus cinta muncul dari rasa benci seseorang. Cinta adalah luapan emosi kekaguman terhadap seseorang, atau segala fenomena yang mengakrabi kehidupannya. Akan tetapi, sebelum yang mengakrabi kehidupannya .Akan tetapi, sebelum lebih jauh mempraktikan hidup dipenuhi cinta pada sesuatu di luar diri kita , alangkah baiknya mulai mempraktikannya ketika memmbina hubungan dengan seseorang.  Itulah komitmen pertama yang mesti kamu jadikan  acuan dalam membina hubungan dengan seseorang. Yakni perjanjian untuk tidak melakukan hal–hal asusila yang dilarang ajaran agama islam, dengan demikian,praktik cinta atau aktualisasi rasa kagum itu tidak akan menjadikanmu berposisi sebagai “generasi perusak”. Jadi , Betul rasanya jika seorang psikologBarat, Erich Fromm, mengatakan bahwa dalam diri manusiaterdapat dua dorongan yang saling bertentangan. Doronganyang kesatu adalahkekuatan cinta yang menyebabkan setiap manusia mencintai kehidupan atau biofilia. Sementara, dorongan yang kedua adalah kekuatan benci yang menyebabkan seseorang  menyukai kekerasan atau kematian, yang diistilahkan dengan nekrofilia.
Ketika membina hubungan dengan sesama,  ia akan menjadikan hubungan itu sebagai wahana menggapai ridha Allah.Cinta model separti ini bias dilihat dari kecintaan seseorang ibu kepada anak-anaknya.  Mereka orang tua kita , ternyata mengetahui dan merasakan apa yang sedang dialami oleh seorang anaknya sehingga hubungan yang terjalin adalah kasih sayang tanpa pamrih. Hal ini disebabkan seseorang mendasarkan cintanya pada pemahaman bahwa cinta itu berasal darikekuatan hati. Ini bedasarkan alasan bahwa dalam diri  setiap manusia tersimpan fitrah untuk mencintai orang lain. Dan kebanyakan ketika seseorang mencintai, ia akan mengorbankan segala-galanya untuk menyenangkan orang yang dicintainya. Inilah yang dinamakan dengan”potensi untuk mencintai”. Perasaan ini merupakan bekal penting yang harus dimiliki oleh seorangmanusia  agar mampu menciptakan perubahan membangun.