Cinta
adalah rasa kagum terhadap seseorang
atau sesuatu. Sementara itu, lawan dari
rasa cinta adalah kebencian. Dari rasa benci inilah banyak terjadi peperangan,
pertengkaran, bahkan sampai saling menghujat dan membunuh di antarabeberapa
pihak. Jadi, tantangan terberat menebarnya virus cinta muncul dari rasa benci
seseorang. Cinta adalah luapan emosi kekaguman terhadap seseorang, atau segala
fenomena yang mengakrabi kehidupannya. Akan tetapi, sebelum yang mengakrabi
kehidupannya .Akan tetapi, sebelum lebih jauh mempraktikan hidup dipenuhi cinta
pada sesuatu di luar diri kita , alangkah baiknya mulai mempraktikannya ketika
memmbina hubungan dengan seseorang. Itulah
komitmen pertama yang mesti kamu jadikan
acuan dalam membina hubungan dengan seseorang. Yakni perjanjian untuk
tidak melakukan hal–hal asusila yang dilarang ajaran agama islam, dengan
demikian,praktik cinta atau aktualisasi rasa kagum itu tidak akan menjadikanmu
berposisi sebagai “generasi perusak”. Jadi , Betul rasanya jika seorang
psikologBarat, Erich Fromm, mengatakan bahwa dalam diri manusiaterdapat
dua dorongan yang saling bertentangan. Doronganyang kesatu adalahkekuatan cinta
yang menyebabkan setiap manusia mencintai kehidupan atau biofilia.
Sementara, dorongan yang kedua adalah kekuatan benci yang menyebabkan
seseorang menyukai kekerasan atau
kematian, yang diistilahkan dengan nekrofilia.
Ketika membina hubungan dengan sesama, ia akan menjadikan hubungan itu sebagai wahana
menggapai ridha Allah.Cinta model separti ini bias dilihat dari kecintaan
seseorang ibu kepada anak-anaknya. Mereka orang tua kita , ternyata mengetahui
dan merasakan apa yang sedang dialami oleh seorang anaknya sehingga hubungan
yang terjalin adalah kasih sayang tanpa pamrih. Hal ini disebabkan seseorang
mendasarkan cintanya pada pemahaman bahwa cinta itu berasal darikekuatan hati. Ini
bedasarkan alasan bahwa dalam diri
setiap manusia tersimpan fitrah untuk mencintai orang lain. Dan
kebanyakan ketika seseorang mencintai, ia akan mengorbankan segala-galanya
untuk menyenangkan orang yang dicintainya. Inilah yang dinamakan dengan”potensi
untuk mencintai”. Perasaan ini merupakan bekal penting yang harus dimiliki
oleh seorangmanusia agar mampu
menciptakan perubahan membangun.